Monday, March 1, 2010

Pemerintah Subsidi Perajin Batik dengan Kompor Listrik Murah

JAKARTA--MI: Pemerintah akan membagikan sebanyak 100 kompor listrik kepada perajin batik. Pembagian kompor tersebut merupakan proyek percontohan subsidi bagi perajin batik dalam rangka meminimalisasi ekonomi biaya tinggi.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, kompor listrik tersebut merupakan solusi baru untuk sektor industri batik dalam rangka melakukan efisiensi dan optimalisasi produksi. "Ini sudah ada penemuan kompor listrik baru seharga Rp150 ribu per unit," katanya usai membuka acara Pameran Pesona Kerajinan dan Batik Yogyakarta di gedung Kementrian Perdagangan, Jakarta, Senin (8/2).

Bantuan kompor listrik bagi pembatik, menurutnya, akan membantu perajin batik menurunkan biaya produksi. Utamanya, dengan program konversi minyak tanah ke gas, pembatik yang selama ini menggunakan minyak tanah kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar.

Sekretaris Daerah Provinsi DIY Tri Harjun Ismaji mengatakan kehadiran kompor tersebut merupakan sebuah solusi menarik bagi perajin batik. Selain dari sisi harga beli yang tergolong jauh lebih murah dari kompor gas, kompor listrik tersebut juga hemat dalam pengoperasiannya.

Ia menjelaskan, dengan menggunakan kompor minyak seperti yang selama ini banyak digunakan, perajin harus mengeluarkan dana sebanyak Rp8.000 per hari. Penggunaan kompor lstrik hanya memakan biaya operasi sebesar Rp9.000 per bulan. "Dibandingkan dari segala sisi, ini merupakan solusi yang baik. Dari harga beli, dibandingkan kompor buatan Jerman yang mencapai Rp1 juta, kompor hasil litbang ini lebih murah dan terjangkau. Apalagi, biaya operasionalnya. Ditambah kelebihan lain, tanpa asap, lebih bersih. Kalau kompor gas, menyalanya lama," kata dia.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Fauzi Aziz menjelaskan, untuk mensubsidi kompor listrik hasil penemuan Balai Batik dan Kerajinan Yogyakarta tersebut diperlukan dana sekitar Rp15 juta. Dana tersebut rencananya akan dialokasikan dari anggaran kementerian. ""Kompor listrik ini secara marketing memang harus di-launching habis-habisan. Tapi, sementara ini, jalan terbaik dijual melalui koperasi supaya harga stabil di perajin," ujarnya. (DU/OL-04)
http://www.mediaindonesia.com

No comments:

Post a Comment


My Ping in TotalPing.com
Get paid To Promote at any Location