Monday, March 1, 2010

Memperkenalkan Kembali Batik Kulon Progo

Senin, 22 Februari 2010 | 12:13 WIB

Kulon Progo, Kompas - Sektor industri kerajinan anyaman serat alam di Kulon Progo, DI Yogyakarta, tengah terpuruk. Jumlah pesanan kerajinan dari dalam dan luar negeri terus turun. Para perajin anyaman mulai beralih ke bidang usaha lain.

Menurut Susmirah, perajin anyaman serat di Desa Salamrejo, Sentolo, kelesuan usaha terasa sejak krisis keuangan global 2008 lalu. Banyak pembeli membatalkan pesanan karena kesulitan keuangan dan tidak sanggup membayar.

"Padahal, kami sudah menurunkan harga jual hingga sepertiga, tetapi pesanan tetap tidak naik," kata Susmirah, Sabtu (20/2). Turunnya pesanan, menurut Prasojo (40)-perajin tenun serat di Desa Kaliagung-membuatnya mengurangi jumlah tenaga kerja. Dari total 20 pekerja, tersisa lima.

Terpuruknya sektor kerajinan anyaman serat juga membuat warga sekitar Kaliagung kehilangan nafkah tambahan. Tak ada lagi pengusaha memberi order.

"Tak mungkin lagi mempekerjakan mereka. Dibayar pakai apa?" ungkap Prasojo.

Berjualan batik

Untuk bertahan hidup, sejumlah perajin berjualan batik mengikuti tren. Menurut Susmirah, komoditas kain dan baju batik sebenarnya tidak menjanjikan keuntungan besar, tetapi pesanan stabil. Batik yang dijual perajin Salamrejo didatangkan dari Pekalongan dan Solo, Jawa Tengah. Batik itu kemudian dijual lagi ke Jakarta dan Bali. Perajin hanya distributor.

Susmirah tak memilih batik lokal karena mahal dan sulit dipasarkan.

Sepotong kain batik dari Pekalongan, misalnya, harganya bisa kurang dari Rp 100.000, sedangkan batik Kulon Progo di atas Rp 120.000.

"Saya berharap masyarakat lebih mencintai produk lokal baik batik maupun kerajinan anyaman. Dengan demikian, kami tak perlu lagi bergantung pesanan dari luar negeri," ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Energi Sumber Daya Mineral Kulon Progo Darto mengatakan, pihaknya mengetahui kesulitan perajin anyaman serat dan berusaha memberi solusi dengan membangun pusat penjualan kerajinan.

Lokasi penjualan itu berfungsi sebagai ajang pamer yang terletak di tepi jalan negara sehingga diharapkan menarik minat pembeli lokal.

Pusat penjualan diharapkan beroperasi 1-2 bulan lagi. Darto juga akan menyertakan perajin anyaman serat dalam pameran lokal dan nasional sehingga peluang pemasaran kerajinan tetap terbuka. (YOP)

http://oase.kompas.com

No comments:

Post a Comment


My Ping in TotalPing.com
Get paid To Promote at any Location