/desi/2006/jiunkpe-ns-patterns_(design_elements)-2006-41405041-3930-sarung_batik-resource1-preview.jpg)
Kamis, 25 Februari 2010 15:51
KapanLagi.com - Apakah Anda benar-benar mengenal batik dengan baik?! Sudah cukupkah pengetahuan Anda mengenai salah satu kekayaan budaya bangsa ini?! Kita mungkin patut bersyukur tatkala negara lain mengakui kekayaan budaya batik sebagai salah satu milik mereka, sebab hal ini bisa menjadi sebuah shock therapy bagi kita untuk lebih sadar dan mencintai kekayaan besar budaya bangsa. Pepatah 'tak kenal maka tak sayang' mungkin bisa menjadi cerminan bahwa tak banyak generasi muda yang mengenal batik secara mendalam. Jika tak kenal, maka mana bisa sayang?!
Oleh sebab itu, pada kesempatan Rabu, 24 Februari 2010 kemarin, di Galeria Grand Hyatt – Plaza Indonesia lt.3, Master Batik negeri, Iwan Tirta berbagi pengetahuannya kepada para media tentang pentingnya batik.
Pada kesempatan ini, Iwan menjelaskan banyak kesalahan dan juga hal-hal yang tidak semestinya ada dalam batik yang beredar sekarang. Menurutnya, orisinalitas yang ada sedikit menurun.
Dalam acara inipun, Iwan Tirta juga berbagi ilmunya mengenai batik otentik, kekayaannya, serta pengaruh motif dan warna dari negara–negara lain, contohnya pengaruh China. Sebagai negara pendatang, suku ini memberikan pengaruhnya dalam motif dan warna. Batik yang bernafaskan China ternama dengan motif burung Phoenix, kupu–kupu, kelelawar yang masing-masing memiliki arti. Beberapa daerah di nusantara yang batiknya banyak dipengaruhi oleh China adalah Tegal, Madura, Cirebon, Semarang, dan Sidoarjo.
Sore itu, Iwan Tirta juga berkesempatan memamerkan kain batik koleksinya, sambil menjelaskan masing–masing jenis dan cirinya. Beberapa koleksi tersebut antara lain adalah batik mega malang dengan motif awan, motif banji dengan motif singa dan burung pada bagian tengah, perpaduan motif Eropa dan China, dan motif Belanda campur China. Acara kemudian diteruskan dengan pengungkapan fengshui dari ahli fengshui Jenny Kumala Sari yang berkomentar bahwa tahun macan ini merupakan tahun beresiko. Acara dilanjutkan dengan pagelaran koleksi Spring/Summer 2010 yang dimeriahkan oleh Iwan Tirta Private Collection. Lihat foto di sini. (wo/ana/meg)
Oleh sebab itu, pada kesempatan Rabu, 24 Februari 2010 kemarin, di Galeria Grand Hyatt – Plaza Indonesia lt.3, Master Batik negeri, Iwan Tirta berbagi pengetahuannya kepada para media tentang pentingnya batik.
Pada kesempatan ini, Iwan menjelaskan banyak kesalahan dan juga hal-hal yang tidak semestinya ada dalam batik yang beredar sekarang. Menurutnya, orisinalitas yang ada sedikit menurun.
Dalam acara inipun, Iwan Tirta juga berbagi ilmunya mengenai batik otentik, kekayaannya, serta pengaruh motif dan warna dari negara–negara lain, contohnya pengaruh China. Sebagai negara pendatang, suku ini memberikan pengaruhnya dalam motif dan warna. Batik yang bernafaskan China ternama dengan motif burung Phoenix, kupu–kupu, kelelawar yang masing-masing memiliki arti. Beberapa daerah di nusantara yang batiknya banyak dipengaruhi oleh China adalah Tegal, Madura, Cirebon, Semarang, dan Sidoarjo.
Sore itu, Iwan Tirta juga berkesempatan memamerkan kain batik koleksinya, sambil menjelaskan masing–masing jenis dan cirinya. Beberapa koleksi tersebut antara lain adalah batik mega malang dengan motif awan, motif banji dengan motif singa dan burung pada bagian tengah, perpaduan motif Eropa dan China, dan motif Belanda campur China. Acara kemudian diteruskan dengan pengungkapan fengshui dari ahli fengshui Jenny Kumala Sari yang berkomentar bahwa tahun macan ini merupakan tahun beresiko. Acara dilanjutkan dengan pagelaran koleksi Spring/Summer 2010 yang dimeriahkan oleh Iwan Tirta Private Collection. Lihat foto di sini. (wo/ana/meg)
No comments:
Post a Comment