Friday, October 1, 2010

Reog Ponorogo, Jawa Timur (Reog Ponorogo, East Java)















Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Sejarah :

Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok , namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.

Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya . Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer diantara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu.

Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya .

Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

[sunting] Pementasan Seni Reog

Reog Ponorogo

Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.

Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar,

Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.

Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

[sunting] Kontroversi

Foto tari Barongan di situs resmi Malaysia, yang memicu kontroversi.

Tarian sejenis Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan[4]. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Deskripsi dan foto tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia.

Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak di situs resmi tersebut terdapat tulisan "Malaysia", dan diakui sebagai warisan masyarakat dari Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia. Hal ini memicu protes berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang menyatakan bahwa hak cipta kesenian Reog telah dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004, dan dengan demikian diketahui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ditemukan pula informasi bahwa dadak merak yang terlihat di situs resmi tersebut adalah buatan pengrajin Ponorogo.Ribuan seniman Reog sempat berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta.Pemerintah Indonesia menyatakan akan meneliti lebih lanjut hal tersebut.

Pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut “Barongan” di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut.


English :

Reog is one of the cultural arts that originated from East Java and the northwest Ponorogo Reog regarded as the true home town. The city gate was decorated by the figure Ponorogo warok and gemblak, two figures who took part during reog demonstrated. Reog is one of the local culture in Indonesia is still very strong with things of a mystical and powerful mysticism.

History:

Basically there are five versions of the popular story that developed in the community about the origins and Warok Reog , but one of the most famous story is the story of the rebellion Ki Ageng lice, a royal servant during Bhre Kertabhumi, the last king of Majapahit in power in the 15th century. Ki Ageng lice will anger the powerful influence of the Chinese colleagues in the government and its king, king of the corrupt behavior, he also saw that the power of the Majapahit kingdom will end. He then left the king and established the college where he teaches young children martial arts, science self immunity, and the science of perfection in the hope that these young children will be the seed of the resurrection of the Majapahit kingdom again later. Realizing that his forces are too small to fight the royal troops, the political message conveyed by Ki Ageng Flea Reog performing arts, which is a "satire" to King Bra Kertabumi and his kingdom. The performance becomes a way of Ki Ageng Reog Flea build local resistance using Reog popularity.

In the show Reog displayed mask lion-shaped head, known as "Singa Barong", king of the jungle, which became a symbol for Kertabumi, and above it is plugged in peacock feathers to resemble a giant fan which symbolizes the strong influence of his Chinese colleagues who manage the over all movement geriknya. Jatilan, played by a group of dancers gemblak a rocking-horse became a symbol of the power of the Majapahit Empire troops into comparison with the strength warok contrast, behind the red clown mask that became the symbol for Ki Ageng lice, alone and sustain weight that reached more masks singabarong of 50kg using only his teeth . Popularity Reog Ki Ageng lice eventually cause Kertabumi take action and attack perguruannya, rebellion by warok quickly overcome, and forbidden to continue teaching college will warok. However, students still continue Ki Ageng ticks quietly. Even so, art Reognya still allowed to be staged because the show has become popular among the public, but the story has a new channel which added characters from the Roxburgh folklore Kelono Sewondono, Goddess Songgolangit, and Sri Genthayu.

Official Version Reog Ponorogo storyline now is the story of King Ponorogo who intend applying for daughter Kediri, Dewi Ragil Yellow, but amid the journey he was intercepted by King Singabarong of Kediri. King Singabarong troops consisting of peacock and lion, while the part of the Kingdom of Roxburgh and his Deputy Bujanganom Kelono King, escorted by warok (men dressed in black in the dance), and warok has a deadly black magic. The whole dance is a dance of war between the kingdom of Kediri and the Kingdom of Roxburgh, and pitted black magic between them, the dancers in a state of 'possession' when enacting the dance .

Until now people just follow what Ponorogo into their ancestral heritage as a very rich cultural inheritance. In his experience art is copyright Reog human creations that form the flow of an existing trust from generation to generation and maintained. The ceremony also use terms that are not easy for lay people to fulfill it without a clear lineage. embrace their lineage Parental and customary law which still applies.
[Edit] Performance Art Reog
Reog Ponorogo

Modern Reog usually performed in several events such as weddings, circumcisions and National holidays. Art Reog Ponorogo consists of several series of 2 to 3 dances opening. The first dance is usually performed by a 6-8 guy valiantly with all black clothes, with faces polished red. The dancers depict the figure of a lion is brave. Next is a dance that was delivered by a 6-8 girl who climbed the horse. In reog Traditionally, the dancers are usually played by male dancers who dressed women. This dance is called the dance lesson braid, which must be distinguished from other dances that lumping horse dance. Other opening dance if there is usually a dance by a little boy who brought the funny scenes.

After the opening dance is complete, the new core scenes show the contents of which depend on the conditions in which art is displayed reog. If related to the marriage then that is displayed is romance scene. For a celebration of circumcision or circumcision, is usually a story of warriors,

The scene in the art reog usually do not follow a neat scenario. Here there is always interaction between the player and the puppeteer (usually the leader of that group) and sometimes with the audience. Sometimes a player who was the stage may be replaced by another player when the player fatigue. More emphasis in the staging reog art is to give satisfaction to the audience.

The final scene is a lion barong, where the actor wearing a mask-shaped head of a lion with a crown made of peacock feathers. Weight mask can reach 50-60 kg. This heavy mask carried by the dancers with the teeth. The ability to bring this mask in addition to the weight gained by training, is also believed diproleh with spiritual practices like fasting and penance.
[Edit] Controversy
Barongan dance photos on the official site in Malaysia, which sparked controversy.

Dance like Reog Ponorogo who danced in Malaysia called Dance Barongan [4]. This dance is also using a mask suddenly peacock, which is headed tiger mask on which there are peacock feathers. Descriptions and photos of this dance is shown in the official website of the Ministry of Culture Arts and Heritage Malaysia.

Controversy arises because the mask suddenly peacock on the official site there are the words "Malaysia", and is recognized as a heritage society from the Stone sculpting, Johor and Selangor, Malaysia. This sparked a protest of various parties in Indonesia, including artists Reog Ponorogo origin which states that copyright Reog art has been listed with the number 026 377 dated February 11, 2004, and thus known by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia. It was also found information that peacock suddenly as it appears on the official site is craftsman-made Ponorogo. Thousands of artists Reog had demonstrated in front of the Malaysian Embassy in Jakarta. The Indonesian government said it would investigate this further.

In late November 2007, Malaysian Ambassador to Indonesia Datuk Zainal Abidin Mohamed Zain said that the Malaysian Government has never claimed Reog Roxburgh as the country's indigenous culture. Reog called "Barongan" in Malaysia can be found in Johor and Selangor, as carried by the Javanese people who migrated to the country .


No comments:

Post a Comment


My Ping in TotalPing.com
Get paid To Promote at any Location